Bisa jadi Anda adalah seorang wanita yang sudah melewati
usia pernikahan di atas 10 tahun yang terbangun di pagi hari dengan pertanyaan:
Hanya sebegini sajakah kehidupanku?
Lalu Anda tiba-tiba merasa hidup “tidak baik-baik saja”
padahal Anda sangat tahu bahwa kehidupan Anda bersama suami dan anak-anak
adalah baik-baik saja. Normal. Berkecukupan. Indah. Tapi … monoton. Itu
faktanya.
Anda berdua begitu sibuk membangun rumah tangga dan segala
macam apa yang disebut kebahagiaan. Larut dalam kesibukan mencari materi,
eksistensi, dan masa depan yang lebih baik. Sayangnya, piknik di akhir pekan
dan rayuan romantis di malam-malam yang telah direncanakan adalah bagian dari
program rumah tangga bahagia itu sendiri.
Anda kehilangan spontanitas. Ledakan semangat yang tak
terduga. Lalu bayangan-bayangan masa lalu mulai bermunculan. Orang-orang yang
asyik atau bahkan mantan yang telah pergi kembali hadir dalam ingatan.
Membayangkan hal-hal yang “kalau saja”: hal-hal yang dulu "mungkin" namun
faktanya tidak terjadi. Hasrat akan petualangan yang tak pernah terpenuhi. Lalu
semuanya mulai menghadirkan fantasi? Anda akan mulai mengejar kembali masa lalu
Anda: mantan Anda. Setidaknya itu seperti yang tergambar dalam novel Adultery
yang ditulis dengan bahasa yang cukup ringan namun vulgar oleh Paulo Coelho.
Atau … Anda menemukan spontanitas itu pada subyek baru.
Segar dan menggetarkan. Alam bawah sadar Anda mencipta sebuah fantasi dan
perlahan Anda mewujudkannya.
Selingkuh.
Tapi menariknya, ternyata kata “selingkuh” bisa saja disematkan
secara membabi buta. Bahkan pada seseorang yang menghubungi masa lalunya,
justru untuk mengeluarkannya. Misalnya, Anda mengkhawatirkan seseorang selama
bertahun-tahun. Orang ini adalah seseorang yang pernah mengharapkan sebuah
kesempatan dari Anda dimana saat itu Anda tidak menyadari perasaan Anda
sendiri. Beberapa kali orang itu hadir dalam mimpi Anda, membuat Anda merasa
serba salah. Ya, pernikahan Anda baik-baik saja dan bahagia. Anda sangat
mencintai suami Anda yang telah memberikan perlindungan dan kehidupan yang
baik. Anda merasa berdosa pada suami saat Anda harus menemukan sebuah nama lain
terperangkap dalam pikiran Anda. Orang yang sebenarnya sangat baik namun bukan
jodoh Anda.
Jadilah Anda resah menghadapi bayangan orang itu yang terus
berputar di kepala Anda. Sosoknya menjelma imajinasi tiada akhir. Anda harus
segera mengenali subyek itu agar bisa membuat imajinasi menjadi nyata. Bahwa
subyek yang nyata tidaklah sama dengan alam khayal. Anda harus mengobrol,
bertemu, dan mengucapkan salam. Resikonya, Anda tentu bisa tertolak atau
dianggap gila. Dan yang paling tak beralasan, Anda bisa saja dinyatakan telah
selingkuh karena menemui seseorang yang bukan pasangan Anda.
fansshare.com
Ilustrasi di atas, betapapun gado-gadonya, mendatangkan
renungan untuk saya:
1
Fantasi adalah fantasi. Imajinasi adalah imajinasi. Tidak nyata. Tidak rasional. Anda harus berani untuk mengenali pikiran Anda sendiri dengan baik. Buatlah hal-hal yang tidak rasional menjadi sesuatu yang rasional. Meskipun itu nampak menyakitkan. Nyata atau tidak nyata bisa mendekatkan Anda pada benar atau salah.
2
Bagi Anda yang belum menikah, selesaikan cerita Anda dengan baik sebelum memilih untuk hidup bersama satu orang untuk selamanya. Kenali perasaan Anda dengan baik dan akhiri dengan penuh tanggung jawab. Jangan biarkan hal-hal di masa lalu menyisakan banyak pertanyaan yang berpotensi menguap di masa depan untuk meminta sebuah jawaban.
3
Cinta dan setia adalah dua hal yang berbeda. Tuhan bisa menganugerahkan rasa cinta pada siapa saja, namun Ia juga menyandingnya dengan kata “setia”. Kesetiaan bisa saja dianalogikan sebagai bahan bakar (bensin) dan cinta adalah mobilnya. Agar mobil bergerak, kita membutuhkan bensin. Untuk membuat cinta bergerak, kita membutuhkan kesetiaan. Jika bensin kita habis, kita tidak bisa menggerakkan mobil. Tapi jika mobil kita rusak, kita masih punya bensinnya. Kita beli mobil yang baru, dengan penumpang yang sama.
Fantasi adalah fantasi. Imajinasi adalah imajinasi. Tidak nyata. Tidak rasional. Anda harus berani untuk mengenali pikiran Anda sendiri dengan baik. Buatlah hal-hal yang tidak rasional menjadi sesuatu yang rasional. Meskipun itu nampak menyakitkan. Nyata atau tidak nyata bisa mendekatkan Anda pada benar atau salah.
2
Bagi Anda yang belum menikah, selesaikan cerita Anda dengan baik sebelum memilih untuk hidup bersama satu orang untuk selamanya. Kenali perasaan Anda dengan baik dan akhiri dengan penuh tanggung jawab. Jangan biarkan hal-hal di masa lalu menyisakan banyak pertanyaan yang berpotensi menguap di masa depan untuk meminta sebuah jawaban.
3
Cinta dan setia adalah dua hal yang berbeda. Tuhan bisa menganugerahkan rasa cinta pada siapa saja, namun Ia juga menyandingnya dengan kata “setia”. Kesetiaan bisa saja dianalogikan sebagai bahan bakar (bensin) dan cinta adalah mobilnya. Agar mobil bergerak, kita membutuhkan bensin. Untuk membuat cinta bergerak, kita membutuhkan kesetiaan. Jika bensin kita habis, kita tidak bisa menggerakkan mobil. Tapi jika mobil kita rusak, kita masih punya bensinnya. Kita beli mobil yang baru, dengan penumpang yang sama.
| ARTIKEL LAIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar