Sebagai representasi emak-emak ketje di Depok yang kekinian
*halah*, keberadaan Gramedia sungguhlah penting. Catet ya, penting. Bukan saja
karena saya bisa mengingat kenangan bahwa saya dulu pernah pengen punya pacar
yang selalu bisa mengantar saya beli buku *CORET*, bahwa saya bisa duduk manis
sambil ketawa-ketawa sendiri waktu baca buku dan berakhir disapa ramah oleh
agen asuransi yang dari tadi ikut nongkrong di samping berharap bisa closing,
atau karena saya bisa saja sewaktu-waktu nemu talk show gratisan yang
memajang penulis-penulis nasional buat diuber-uber minta tanda tangan. Bukan.
Bukan itu saja.
sumber: infodepok.com
Begitu menjejakkan kaki di lantai Gramedia dan melihat
hamparan buku yang tersusun-susun rapi itu sudah cukup membuat hati terasa
lapang. Itu yang paling utama. Saya suka buku. Terlalu ketje rasanya menyebut
diri sebagai kutu buku. Saya tidak seserius itu. Dan Gramedia juga rasanya
tidak “seserius” itu. People come and go. Macem-macem jenisnya.
Anak-anak sampai orang tua, pelajar sampai eksekutif, yang kucel sampai yang
wangi, apalah apalah …. Semua dengan pencarian dan minat masing-masing. Saya tinggal
nyari tempat duduk dan siap mengeluarkan sebotol air putih yang biasa dibawa
dari rumah, sudahlah berasa piknik. Saya merasa memiliki dunia ini.
Sensasi yang menyenangkan lainnya adalah saat bergerak
memeriksa rak dan tumpukan-tumpukan buku yang sealaihim gambreng untuk
menemukan bacaan klasik atau yang kekinian. Lalu ternyata tanpa disadari, di
rak sebelah ternyata ada Richard Gere waktu muda yang juga nyari buku *CORET* Novel,
parenting, self-improvement, spiritual, buku anak-anak. Apalagi?
Ketrampilan. Hmmm … Semua tersedia lengkap sampai hal-hal yang tidak ada dalam
daftar “harus dicari” yang saya siapkan dari rumah. Mana yang lagi happening?
Mana yang paling penting? *ngintip dompet* Ini juga. Tak selalu saya harus
membeli buku, meskipun ingin. Tergantung itung-itungan kebutuhan bulanan. Pengennya
sih jadi emak ketje yang juga bebas finansial :P Tapi begitulah. Kadang kita
harus membuang mimpi pada tempatnya XD Terasa “surga” saat saya bisa mengetahui
perkembangan pengetahuan di sebuah tempat yang nyaman dan “welcome”
tanpa harus selalu mengeluarkan uang. At least, saya bisa menundanya
untuk referensi bulan depan. Tapi akan terasa lebih bahagia lagi jika saat saya
menghubungi ayahnya anak-anak untuk menanyakan kemungkinan mengeluarkan uang
ekstra dan dia menjawab, “Silakan, Sayang.” Duuuh … melayang. Dan itu adalah
romansa yang selalu terjadi. He simply knows how to make me happy.
Begitulah. Me-Time saya tidak harus selalu di salon. Tidak
harus selalu sendirian ngeteh di kamar dan ngobrol sama cicak. Untuk meredakan
stress akibat kehidupan kota yang sibuk, saya juga tidak harus selalu
membutuhkan pijitan. Gramedia sudah cukup. Di situ saya bisa “piknik”, bisa
menemukan kenyamanan dengan upgrade pengetahuan, bisa menikmati dunia
melalui tulisan tangan-tangan orang yang mau berbagi, bahkan bisa menghidupkan
mimpi bahwa kelak saya pun ingin menjadi salah satu “penghuni” di rak-rak
bukunya. Ya, sebuah mimpi.
Jadi, inilah cara saya melihat Gramedia. Bagaimana dengan
Anda?
Ini emak ketjeh jugaaa .... hayoo traktir di 77 gramed depok yeee maaak
BalasHapusAyo, Maaak, kapan? xixixixixixi siap bikin club
BalasHapus