Selasa, 10 November 2015

Semoga Terbitnya Lancar :D



Saya akan menyesali diri jika selama tiga tahun tinggal di Yordania, saya tak menulis apapun tentang negeri itu. Hmmm … sudah menulis sih sebenarnya. Hanya saja saya menulis kegiatan supporting dinas suami di majalah internal ikatan istri di sebuah kementrian. Saya ingin menulis sesuatu yang sifatnya lebih pribadi. Yang “gue banget” xixixixixixixi Jadi, saat saya akhirnya bisa menyelesaikan menulis sebuah novel dan mengirimkannya ke penerbit dengan penuh lika-liku, saya merasa senang jika pada akhirnya ada sebuah penerbit besar yang berkenan menerbitkannya. Thanks!

beberapa tulisanku

Novel ini saya kerjakan dengan hati *hayyah* meskipun mungkin akan banyak apresiasi yang nano-nano. Dalam menulis pun, saya masih terus belajar menjadi yang lebih baik. Beruntung saya nemu editor yang memiliki kekuatan untuk mendominasi orang lain *XD* hingga bisa menaklukkan saya untuk merevisi plot dan alur novel yang sudah saya kerjakan dengan sungguh-sungguh ini. Saya sedikit bebal soal ide tapi pada akhirnya saya berpikir … saya harus mencoba sudut pandang orang lain yang ditawarkan pada saya. Ya, akhirnya saya merevisi novel yang tadinya 170 hal menjadi tinggal 120-an xixixixixixi Tapi editor saya rupanya benar *thanks*. Novel saya menjadi lebih enak dibaca, lebih mudah dipahami. Hanya dengan satu kali revisi yang merubah segalanya, Alhamdulillah, novel saya dengan setting Yordania akhirnya bisa lanjut terbit.

Perjalanan novel saya yang lumayan lama dan dijadwalkan terbit paling cepat bulan Desember/Januari ini *duh, jangan jadi penulis yang cuma nulis satu novel dan puas ya XD, lamaaa bo prosesnya* masih berlanjut sampai hari kemarin saat editor meminta saya menulis synopsis untuk ditempel di kaver belakang. Apa sih yang saya tulis? Baca di bawah ini yaaa. Jangan lupa nantikan terbitnya dan jangan lupa beliii :X



Setia Bersamamu
Santy Musa

Sinopsis:
“Di jaman Rasulullah, adakah seorang wanita yang menyesali pernikahannya lalu meminta cerai demi mengusahakan takdir yang dianggapnya baik? Bolehkah? Pantaskah? Dan apakah wanita itu menyesali keputusannya?”
Hamzah tersenyum. “Kenapa ngga boleh? Kenapa harus ngga pantas?”
“Bukankah cerita tentang wanita yang menuntut cerai selalu terdengar buruk di tengah kehidupan patriarki?”
*******
Suatu hari saat Diyuna mendampingi suaminya, Hamzah, berdinas di Yordania, ia kembali bertemu dengan Harry, cinta lama yang belum selesai. Diyuna merasa gamang dan kembali terjebak dalam kenangan lama, saat Harry pernah menjadi ayah dari janin yang dikandungnya. Seseorang mampu menyimpan cinta tak berjawab atau cinta yang tertolak. Mungkin 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan seumur hidupnya. Selebihnya hanyalah usaha untuk memahami takdir. Untuk itulah, Diyuna memutuskan menghubungi Harry untuk menyelesaikan sebuah masa lalu yang selama ini hanyalah menjadi sebuah imajinasi. Bisakah ini disebut selingkuh?
Diyuna tidak menyetujui sebuah perselingkuhan. Ia hanya menyadari bahwa kehidupan ini haruslah nyata. Ia tidak akan pernah bisa berbuat banyak atau bahkan mengambil keputusan atas sebuah imajinasi. Ia tidak akan bisa memutuskan untuk mewujudkan mimpinya menikahi seorang pangeran dari negeri yang jauh sekalipun jika dia tak menjadikan sosok itu ada. Ia tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup yang berada dalam imajinasi. Pada sesuatu yang nyata, ia bisa memilih untuk menjalaninya atau meninggalkannya.
Ia menjadi ingin tahu, jika manusia mampu membuat takdirnya, apakah ia harus memilih mewujudkan takdir barunya dan bersetia kepada Harry atau ia seharusnya gigih memelihara pernikahannya bersama Hamzah? Sungguh, Diyuna ingin bersetia.

8 komentar:

Pengikut

Supporting KEB

Supporting KEB
Kumpulan Emak Blogger

Histats

Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats