Melihat tulisan Dr. Riant Nugroho tentang orang-orang
anti-teori, saya langsung meringis dan kebayang wajah … ibu-ibu. Mungkin
karena saya kehilangan fokus soal isu kebijakan publik tapi … eit ngga juga.
Kebijakan publik ini juga menyangkut kehidupan ibu-ibu kok. Ibu-ibu yang
berkuasa di suatu komunitas tertentu xixixixixi Atau … ibu-ibu yang delusional
merasa harus menguasai orang-orang di komunitas tertentu. Ibu-ibu itu mungkin
saja adalah … saya *nunjuk hidung sendiri*
Anak cuma dikasih puree aja umur 6 bulan? Itu teoriii
*kibas rambut* Dengerin ya, anak saya sudah tiga. Dari umur 4 bulan udah saya
kasih tim nasi dan hati ayam. Jadinya pinter-pinter sekarang.
Ngga boleh kasih anak madu di bawah usia 1 th? Itu
teoriii. *ketawa sinis* Anak saya, buktinya, tumbuh sehat dan bugar.
Ngomong sama suami harus begini-begitu? Itu teoriii.
Buktinya, dari saya punya suami satu … eh, maksudnya saya dari awal saya
menikah saya tahu betul bagaimana harus bersikap.
Dll.
Nah, gimana saya tidak meringis membaca tulisan Dr. Riant?
Ada dua penyebab orang tipe “ah teori” yang diucapkan dengan
sinis.
- Trauma dengan teori yang buruk, yang berarti di masa lalu salah memilih teori. *please, kenapa lu mesti nyalahin gue atas derita luuu? Xixixixixi*
- Ingin kepentingan pribadinya, melalui nalar atau logika kebijakan yang disampaikannya, tidak dikikis oleh teori kebijakan publik. *nah, lu mau menang sendiri? #toyorpalasendiri*
Tapi, apa sih teori itu sebenarnya?
Saya langsung membuka KBBI.
teori/te·o·ri/ /téori/ n 1 pendapat yang didasarkan pada penelitian dan
penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2 penyelidikan
eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika,
metodologi, argumentasi: -- tentang kejadian bumi; -- tentang
pembentukan negara; 3 asas dan hukum umum yang menjadi dasar
suatu kesenian atau ilmu pengetahuan: -- mengendarai mobil; -- karang-mengarang;
-- hitung dagang; 4 pendapat, cara, dan aturan untuk
melakukan sesuatu: -- nya memang mudah, tetapi praktiknya
sukar
Ladies, kalau orang berbicara tentang teori, setidaknya
pikirkan bahwa mereka mengeluarkan pendapat yang didasarkan pada penelitian dan
penemuan, didukung oleh data dan argumentasi! Bisa ngga daripada sekedar
cekikikan atau kibas rambut atau apalah, jika kita tidak sependapat dengan
sebuah teori yang dikemukakan kawan kita, kita hanya perlu mempertanyakan data
dan argumentasinya? Stop! Jangan rendahkan diri sendiri dengan sikap ngotot. Oke. Seringnya saya malah merendahkah diri dengan sikap ngotot gara-gara gagal paham bagaimana harus menghadapi tipe "ah teori" ini *tinjupalasendiri* Saya sedang belajar untuk diam jika dihadapkan pada situasi yang membuat saya ingin membenturkan kepala ke tembok. Dan itu ... susah. Saya sering gagal. Terutama jika sudah ketemu yang hobi ngomong "ah teori" sambil kibas rambut dan mengeluarkan kata tanpa logika. Yang penting ngomong.
Setidaknya, teori itu adalah
sebuah penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan
ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Di samping itu, teori juga merupakan
asasdan hukum umum yang menjadi dasar suatu ilmu pengetahuan.
Oke, teori juga bisa
diartikan sebagai pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu, menurut
KBBI. Tanpa eksperimental tanpa penelitian … whatsoever! “Pendapat gue-gue ini”.
Artinya subyektif, kan? Yakin kawan yang kita sahutin “ah teori” itu beneran
sekedar pendapat dia pribadi? Gimana kalau ternyata dia punya data dan
argumentasi? Atau … katakanlah ada dua orang yang saling mendiskusikan sesuatu
hanya berdasar pendapat pribadi dan salah satunya bilang “ah teori”, dan orang
yang dibegitukan itu Anda, kira-kira bakal baper ngga?
Mencoba bergaya dengan “ah
teori” dalam apapun alasannya menurut saya seringkali terlihat seperti
seseorang yang ingin pendapat atau kepentingan pribadinya –dalam logika dan
nalar apapun- bisa diterima oleh orang lain. Artinya sombong? Mmmm ... sebenarnya dalam dosis tertentu sih nggak juga
xixixixixixixi yah namanya juga usaha.
Kadang saya –bisa jadi juga Anda- sering nyengir sambil bilang “ah teori”
saat lagi ngobrol santai dengan orang lain. Tapi niatnya nggak melulu
memaksakan pendapat, hanya meyakini bahwa pendapat pribadi lebih oke, meski
belum terilmiahkan hahahaha.
Poinnya sih, saat kita
bilang “ah teori” hanya kita sendiri yang tahu: kita niatnya apa sih?
Mengecilkan orang lain? Merasa lebih hebat di sebuah komunitas?
Jika memang niat kita
tidak seperti itu, gimana kalau kita cari cara mengucapkan kata “ah teori”
dengan lebih kocak? Xixixixixixi. Susaaah. Oke. Tapi paling ngga bisa kan kita
merasakan apakah kawan yang mengucap “ah teori” itu sedang sekedar bertukar
pendapat atau memang mengecilkan. Jangan terlalu baper jugalah. I can’t help it *nyengir*
So, Ladies, perhatikan kata-kata “ah teori”. Beberapa kali
saya mengalami hal ini dan saya tahu … saya sedang dikecilkan. Tentu kita akan lebih senang jika dalam perbedaan pendapat, sepanas apapun dalam berdiskusi, kita selalu berusaha berpikir logis dan ngga baper. Beda pendapat itu soal biasa, mengecilkan orang lain adalah hal yang luarrr biasa ^^
Teori dalam obrolan ibu-ibu membantu mendukung nalar pendapat yang sehat dan mengoreksi nalar pengetahuan yang melenceng.
Always be smart, be graceful! ^^
pelajaran moralnya adalah: belajar menghargai pendapat orang lain yah mbak :)
BalasHapusBetul,Buuunnn ^^
HapusKalau saya mah, suka dengan teori mak....bermula dari kita tahu teori itulah kita faham apa yang harusnya yang kita lakukan, nggak jadi bebeks lah ikut sana ikut sini :) hihi
BalasHapusCMIIW.....
repot kalau jadi bebeks ya, Bun Nurul xixixixixixi
HapusBerbagi pengalaman itu penting ya, Mak.
BalasHapusDan lebih nyaman kalau ga pake sinisnya.
Heheee
Nah, ini dia! Berbagai pengalaman itu sebenarnya asyik kalau bisa saling menghargai ^^
Hapussrg sih nemu yg begini2 mba.. ga sesuai teorinya dgn apa yg saya rasain sendiri.. Tapi saya milih diem ajalah drpd ribut ;p.. biarkan org2 itu dg teorinya,dan saya dgn teori saya sendiri ;D
BalasHapusKadang diam lebih menentramkan ya, Bun. Saya juga lagi belajar untuk bisa diam xixixixi
Hapusartinya juga macam2, tidak mau menerima nasehat sampai sinis...
BalasHapussetuju, Bun :D artinya bisa macam-macam
Hapus