Hari Sabtu,
5 Desember 2015, saya menghabiskan siang hari bersama teman keren, Leyla Hana
di Arion Swiss-bel Hotel, Kemang. Kami mendatangi acara iBBloggerMeetup Aku Cinta Keuangan Syariah dan bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia untuk
menyimak presentasi financial planner dan pemaparan strategi OJK khususnya
mengenai pengembangan perbankan syariah.
Acaranya
cukup menyenangkan. Bukan karena makan siangnya aduhai menu resto hotel yang
sajiannya lengkap dari appetizer, main menu, sampai dessert yang membuat mati
gaya harus cap-cip-cup memilih makanan karena
lambung terbatas. Bukan pula karena nara sumber, EO, atau pesertanya
cakep-cakep *coret*
*numpang narsis* xixixixixi
Acara cukup
menyenangkan karena ada presentasi dari financial planner, Mike Rini Sutikno,
yang menyegarkan dan mencerahkan kulit wajah setara dengan penggunaan serum
vitamin C. Gimana nggak cerah? Beberapa jawaban strategis dalam menata keuangan
bisa disimak saat itu juga. Semangat ini setara dengan apa yang disampaikan
oleh Bapak Ahmad Bukhori, Kepala Departemen Pengembangan Perbankan Syariah OJK,
“Jangan engkau timbun harta apalagi lemak, tapi pupuklah harta.” *Baiklaaah …
mulai sekarang kita kurangi lemak, dan kita pupuk harta* XD
Mengutip
penjelasan Mbak Mike, apapun sumber pendapatan seorang muslim, harta itu
haruslah halal dan barakah. Ada harta yang halal, tapi tidak barakah. Kenapa?
Karena ia hanya ditimbun saja (ditabung doang), tidak dinikmati, dan nilainya
berkurang terus-menerus. Ada juga karena terlalu konsumtif a.k.a BOROS.
Jadi gimana,
dong?
1.
Seorang muslim harus mengelola
pendapatan halal tersebut dengan baik
2.
Seorang muslim harus
memiliki prioritas.
3.
Hindari riba
Tentu
pembahasan tersebut sangat panjang. Namun saya tertarik untuk membagi
pengetahuan tentang bagaimana kita bisa mengelola pendapatan yang halal
tersebut agar mampu memberikan pendapatan tambahan. Dengan apa? Investasi
produk pasar modal.
Untuk
investasi dengan memilih produk pasar modal, kita bisa memilih saham syariah,
sukuk, dan reksadana syariah. Berikut akan saya jabarkan sedikit yaaa ^^
Pasar modal
syariah itu sederhananya adalah tempat ketemunya pemilik modal (yang mau invest)
dengan pengusaha. Di situ ada banyak surat-surat berharga (sekuritas) yang bisa
dipilih oleh pemodal (misalnya, Anda) untuk mempercayakan investasinya.
Misalnya, saham, sukuk, reksadana.
Saham
syariah adalah surat berharga sebagai tanda keikutsertaan/kepemilikan
perusahaan. Biasanya dibeli dalam jumlah tertentu dan akan relatif aman dan menghasilkan
jika dinikmati hasilnya dalam jangka waktu 5 th. Cukup rumit berbicara mengenai
saham syariah ini namun ada kursus-kursusnya jika seseorang ingin serius
berinvestasi melalui saham syariah.
Sukuk adalah
surat hutang (obligasi) yang secara sederhananya pemodal menghutangi pengusaha.
Nilai hutang biasanya sekitar 1 M namun saat ini ada sukuk ritel yang bisa
didapatkan seharga 5jt saja. Seseorang bisa mendapat tambahan bagi hasil
perbulan dari sukuk dari ketetapan 1th pembayaran dibagi 12 bulan.
Reksadana
syariah adalah seseorang memercayakan uang ke bank untuk diamanatkan pada
seorang ahli yang mampu membelikan saham, sukuk, dan produk pasar modal
lainnya. Ini tentu saja cukup menyenangkan bagi yang belum terlalu memahami
saham, sukuk, dsb. namun ingin berinvestasi dengan produk pasar modal.
Nah, apa
yang sudah kita rencanakan untuk mengelola pendapatan halal agar terus barakah?
Iya harus pinter2 milih sekarang yah. Termasuk masalah keuangan juga
BalasHapus