Senin, 07 Desember 2015

Aku Cinta Keuangan Syariah





Hari Sabtu, 5 Desember 2015, saya menghabiskan siang hari bersama teman keren, Leyla Hana di Arion Swiss-bel Hotel, Kemang. Kami mendatangi acara iBBloggerMeetup Aku Cinta Keuangan Syariah dan bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia untuk menyimak presentasi financial planner dan pemaparan strategi OJK khususnya mengenai pengembangan perbankan syariah.

Acaranya cukup menyenangkan. Bukan karena makan siangnya aduhai menu resto hotel yang sajiannya lengkap dari appetizer, main menu, sampai dessert yang membuat mati gaya harus cap-cip-cup memilih  makanan karena lambung terbatas. Bukan pula karena nara sumber, EO, atau pesertanya cakep-cakep *coret* 


*numpang narsis* xixixixixi



Acara cukup menyenangkan karena ada presentasi dari financial planner, Mike Rini Sutikno, yang menyegarkan dan mencerahkan kulit wajah setara dengan penggunaan serum vitamin C. Gimana nggak cerah? Beberapa jawaban strategis dalam menata keuangan bisa disimak saat itu juga. Semangat ini setara dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Bukhori, Kepala Departemen Pengembangan Perbankan Syariah OJK, “Jangan engkau timbun harta apalagi lemak, tapi pupuklah harta.” *Baiklaaah … mulai sekarang kita kurangi lemak, dan kita pupuk harta* XD

Mengutip penjelasan Mbak Mike, apapun sumber pendapatan seorang muslim, harta itu haruslah halal dan barakah. Ada harta yang halal, tapi tidak barakah. Kenapa? Karena ia hanya ditimbun saja (ditabung doang), tidak dinikmati, dan nilainya berkurang terus-menerus. Ada juga karena terlalu konsumtif a.k.a BOROS.

Jadi gimana, dong?

1.       Seorang muslim harus mengelola pendapatan halal tersebut dengan baik
2.       Seorang muslim harus memiliki prioritas.
3.       Hindari riba

Tentu pembahasan tersebut sangat panjang. Namun saya tertarik untuk membagi pengetahuan tentang bagaimana kita bisa mengelola pendapatan yang halal tersebut agar mampu memberikan pendapatan tambahan. Dengan apa? Investasi produk pasar modal.

Untuk investasi dengan memilih produk pasar modal, kita bisa memilih saham syariah, sukuk, dan reksadana syariah. Berikut akan saya jabarkan sedikit yaaa ^^

Pasar modal syariah itu sederhananya adalah tempat ketemunya pemilik modal (yang mau invest) dengan pengusaha. Di situ ada banyak surat-surat berharga (sekuritas) yang bisa dipilih oleh pemodal (misalnya, Anda) untuk mempercayakan investasinya. Misalnya, saham, sukuk, reksadana.

Saham syariah adalah surat berharga sebagai tanda keikutsertaan/kepemilikan perusahaan. Biasanya dibeli dalam jumlah tertentu dan akan relatif aman dan menghasilkan jika dinikmati hasilnya dalam jangka waktu 5 th. Cukup rumit berbicara mengenai saham syariah ini namun ada kursus-kursusnya jika seseorang ingin serius berinvestasi melalui saham syariah.

Sukuk adalah surat hutang (obligasi) yang secara sederhananya pemodal menghutangi pengusaha. Nilai hutang biasanya sekitar 1 M namun saat ini ada sukuk ritel yang bisa didapatkan seharga 5jt saja. Seseorang bisa mendapat tambahan bagi hasil perbulan dari sukuk dari ketetapan 1th pembayaran dibagi 12 bulan.

Reksadana syariah adalah seseorang memercayakan uang ke bank untuk diamanatkan pada seorang ahli yang mampu membelikan saham, sukuk, dan produk pasar modal lainnya. Ini tentu saja cukup menyenangkan bagi yang belum terlalu memahami saham, sukuk, dsb. namun ingin berinvestasi dengan produk pasar modal.

Nah, apa yang sudah kita rencanakan untuk mengelola pendapatan halal agar terus barakah?


1 komentar:

Pengikut

Supporting KEB

Supporting KEB
Kumpulan Emak Blogger

Histats

Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats