Hi, Maks!
Apa kabar?^^
Sebelum menikah, saya sudah memakan pizza. Namun seperti pada umumnya orang Indonesia, pizza bukanlah makanan utama. Yah ... nyemillah. Camilan pizza, makannya nasi, minumnya teh manis. Kok bisa takut gendut? XD
![]() |
pizza sederhana bikinan bunda |
Saat saya telah menikah dan kemudian tinggal di Libya sekitar tahun 2005, saya memiliki sahabat seorang calon dokter yang sedang studi tingkat akhir di Universitas Al Fatih. Dia adalah keponakan pemilik gedung di mana saya dan suami menyewa sebuah studio. Kami sering berbincang dan duduk-duduk saja di rooftop apartemen tersebut saat akhir pekan saya pulang ke apartemen suami karena sehari-hari saya tinggal di asrama mahasiswa Islamic Call College.
Dari mulai menghitung mobil yang lewat *serius* dan membayangkan bahwa kami kelak akan memilikinya (di Libya masa itu banyak mobil mewah yang diperlakukan kayak gerobak xixixixi jadi jangan heran lihat Audi atau Merci terbaru berdebu di sana-sini), kebijakan pemerintah Libya yang seringnya kemudian dia-nampak-enggan-sekali-membicarakan-Qadafi-dan-selalu-mengganti-topik, hingga bertukar resep masakan.
Waktu itu saya masih dalam tahap belajar memasak dan sering gagal. Jadi kita barter, dia meminta saya mengajari komputer -saya ulangi-, komputer, level dasar banget yaitu bagaimana cara menghidupkan dan shut down. Sekitar 2005-mahasiswi cerdas dan kritis fakultas kedokteran universitas Al Fatih. Ada yang aneh? *skip* Lanjuuut ....
Suatu hari dia menceritakan makan malamnya yakni pizza yang selalu terasa lezatnya. Ya, keluarga mereka "hanya" makan malam dengan pizza. Kenyang? Iyalah, versi mereka. Makanan pokok di Libya memang roti. Macem-macemlah jenisnya. Jadi, pizza itu ya sudah makanan lengkap. Sederhana atau mewah ya tergantung topping yang digunakan, bukan soal makan pizza buatan sendiri atau di restoran semacam Pizza H*t. Jadilah menurut dia, saya wajib bisa masak pizza. Katanya lagi, anak-anak saya kelak pasti suka makan pizza buatan ibunya.
![]() |
jika lembur di kantor suami kadang makan malam dengan pizza |
Jadilah saya memasak pizza bersamanya. Rasanya lebih enak dari pizza terenak dan termahal yang saya beli bersama rekan-rekan mahasiswi di sebuah sudut pasar di Kota Tua. Dan resep itu terpakai sampai saya pulang ke Indonesia dan mulai belajar baking. Beneran deh, anak-anak saya yang lahir kemudian suka makan pizza. Dan masih jadi camilan xixixixixi
Suatu saat, saya harus tinggal di Yordania mengikuti suami. Seperti masyarakat Libya, makanan pokok di Yordania adalah roti. Maka, saat seorang teman mengundang kami makan di rumahnya, saya tidak lagi heran mengapa mereka "hanya" menghidangkan pizza. Topping-nya itu lho full daging. Ada yang veggie. Sebelum datang, dia menelpon kami apakah kami vegetarian atau memakan daging? Ternyata kedua jenis itu dihidangkan lengkap dengan minuman bersoda dan buah-buahan. Lepas itu, baru dia mengeluarkan manisan khas Yordania dan juga teh.
Suami yang telah tinggal di Libya kurang lebih 6 tahun dan terbiasa menjadikan roti sebagai makanan pokoknya menjadi sangat antusias mengajari anak-anak untuk memakan roti sebagai pengganti nasi. Sukses. Kami pun rutin berkunjung ke toko roti dan menghafal jam saat mereka mulai memanggang roti-roti itu sehingga kami bisa mendapatkan roti yang fresh dan hangat. Berjenis-jenis roti kami beli mulai dari yang plain hingga pizza beraneka topping.
Saya pun masih memasak pizza untuk anak-anak yang sangat menyukainya dan sesekali mengundang teman Indonesia untuk memasak dan makan bareng. Bedanya sekarang, teman-teman Indonesia masih menjadikannya sebagai camilan tapi anak-anak saya sudah mulai menganggapnya sebagai makanan pengganti nasi. Ini sebenarnya memudahkan saya. Kalau sedang malas masak macem-macem, saya tinggal membuat pizza dengan bahan yang ada. Anak-anak happy dan saya bisa menghemat uang untuk berkunjung ke Pizza H*t kedai favorit anak-anak ^_^
resep pizza sederhana ala keluarga kami:
1) dough
tepung terigu protein tinggi 500g
minyak sayur 150ml
air hangat 250ml (saya mengira2)
gula 1-2sdm
garam 1/2sdt
susu bubuk satu sachet
ragi satu sachet (11g)
kuning telur 2
semua bahan diaduk hingga kalis dan dibiarkan mengembang
2) topping
menyesuaikan bahan yang ada dari sederhana hingga mewah
standar: olesin adonan yang sudah dibentuk dengan saos tomat (bisa bikin sendiri atau beli), taburan bawang bombay, sosis, daging, keju, parpika, kornet, tuna, dll. jangan lupa origano ya
panggang di suhu tinggi kira-kira 10-15 menit (tergantung ukuran pizza)
pizza sederhana ini dibuat karena ada sisa saos spagetti yang sayang
kalau dibuang jadi tinggal oles ke adonan pizza ditambah taburan bawang
bombai serta sedikit sosis dan keju yang ada di kulkas
![]() |
anak-anak suka sekali makan pizza ^^ |
Maaf ya kalau kurang memuaskan penulisan resepnya xixixixixi Saya kalau masak sudah tidak memakai ukuran. Mohon dimaklumi jika tidak sedetail para chef. Yang jelas, bikin pizza itu gampang banget ga pake susah dan anti-gagal.
Santy, gue dendam nih baca ini. bikinin aku pizza aku main deh (rayuan pulau kelapa)
BalasHapusbt wtu pizza ghede amat yg dikantor suami, ini efek foto apa emang gede???
emang yang large kayaknya itu, Mbak En. Hayolah kapan ke rumah aku masakin ga cuma pizza laaah
Hapusah, aku jd inget mama kalo liat pizza bikinan rumah gini mbak :).. mama dulu jg srg bikin pizza ini, dan sama sih, aku juga anggabnya hanya cemilan hahahaha ;p. paling suka kalo mama bikin pizza dgn sosis dan keju yang banyaaaak :D..
BalasHapuswah mantab tuh keju banyaaak sukaan anak-anak juga :D
HapusAnakku juga suka.... :-) tp aku lidah Jawa mbak, paling suka roti manis...😀
BalasHapusorang jawa emang manis-manis kok, Mbak, kayak kita *eh
Hapuswah bisa dicoba , kalau lagi moodnya bagus
BalasHapustinggal telepon delivery juga bisa ya, Mbak xixixixi
HapusAsik, kapan2 nyobain bikin aah, tp kapan y? xixixixi
BalasHapusMakaciw bun resepny :)
kapan kapaaaaaann *nyanyi* :D Hi, Dj
HapusWuih pgn dong nyobain pizza bikinan mba santy, buat cemilan hihihi...
BalasHapuscemilan seloyang? xixixixixi
Hapus