Walt Disney Co./Courtesy Everett/Everett Collection/@marieclaire.com
Kita sering melihat di sekeliling kita orang-orang ramai memamerkan teman mereka yang asyik. Mereka terlihat tertawa bahagia. Looks very happy. Membuat orang lain iri. Iri?
Tanyakan hal ini:
Benarkah rasa bahagia yang mereka tampakkan itu nyata? Apakah hati-hati mereka nyaman? Apakah mereka ternyata hanyalah sekumpulan orang-orang yang berteman karena tidak ada pilihan? Apakah mereka hanyalah sekumpulan orang-orang yang ingin menunjukkan eksistensi belaka?
Apakah mereka berteman karena kesamaan penderitaan? Apakah mereka berteman karena minat yang sama? Misalnya, komunitas pembenci si X, komunitas pecinta si X, komunitas biang gosip, komunitas pecinta naik gunung, komunitas penggila belanja, komunitas branded freak, komunitas pecinta buku, komunitas pecinta kafe, komunitas ibu-ibu rumah tangga, dll. Sebaiknya kita berteman bukan untuk sekedar terlihat “gue happy nih”.
Kenapa kita butuh hubungan antarmanusia?
Dalam Psikologi Sosial, kita mengenal hubungan interpersonal. Yakni, hubungan antar manusia yang bisa terdiri dari dua orang atau lebih. Sebagai makhluk sosial, kita selalu berusaha menjalin interaksi dengan orang lain dan berusaha untuk mempertahankannya, bukan?
Kita ingin hidup kita menjadi lebih mudah, damai, dan indah. Kita selalu ingin memuaskan kebutuhan dasar kita: fisiologi, rasa aman, rasa cinta (memiliki dan dimiliki), harga diri (menghargai dan dihargai), aktualisasi diri (Abraham Maslow). Semua ini berkaitan erat dengan emosional kita. Semua ini akan mengaktifkan emosi dan perasaan kita yang berkaitan dengan harapan, perhormatan, penerimaan, rasa sayang, kebahagiaan, kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dll.
Menjalin hubungan dengan orang lain tentu akan berakibat pada kesehatan mental dan kesehatan fisik. Jika hubungan kita kuat dan memuaskan, maka kita bisa hidup dengan bahagia. Bahagia itu mampu memperpanjang umur, loh! Sebaliknya, jika hubungan kita buruk, maka itu bisa memunculkan depresi dan permasalahan mental atau kesehatan fisik lainnya. Apakah kita mau orang lain menjadi stressor kita? Big no!
Lalu, bagaimana kita tahu hubungan kita sehat atau nggak?
Hubungan kita sehat, jika:
- Saling empati: kemampuan untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain. Memahami perasaan dan perilakunya.
- Saling percaya
- Saling menghormati: menerima apa adanya dan menghargai siapapun dia
- Memiliki harapan dan tujuan yang sama
- Fleksibel: apapun yang ada di sekitar kita, sewaktu-waktu bisa berubah. Kita harus menyadari bahwa tujuan bersama kadang harus beradaptasi dengan hal-hal baru yang menuntut kita untuk melakukan kompromi.
- Unik dan spesial
- Tidak mudah tergantikan
- Saling tergantung satu sama lain
- Membagi informasi yang sifatnya pribadi dan menjaganya
- Menghargai kejujuran: berkomunikasi terbuka dan terpercaya, saling mengoreksi kesalahan, dan bertanggungjawab satu sama lain
Jangan jadi pengacau
Damaikanlah diri sendiri sebelum berharap kedamaian dari hubungan interpersonal kita. Mulailah fokus pada diri kita sendiri ya! Be good. Selalu fokuskan kebaikan itu mulai dari diri kita sendiri: manusia yang tak pernah sempurna.
Jangan pernah jadi pengacau yang ketika menjadi sebab sebuah keadaan, kita tak mampu merenung, malah kita berperilaku seolah kita adalah korban. Itu mirip orang berhutang yang menjadi lebih galak dari yang menghutangi. Kita harus bertanggungjawab pada setiap perilaku kita. Tidak saja bertanggungjawab atas nama humanity, di hadapan Allah, sekecil biji zahrah pun akan dihitung.
Saya jadi ingat secuil nasehat:
“Bisa nggak sih kita selalu menganggap teman kita sebagai saudara yang tidak bisa kita hindari? Saat mereka salah, diamkan dulu, sampai mereka sadar. Lalu, kita mulai kembali hubungan kita dari awal dengan semangat baru? Namun sebaliknya, saat kita merasa bersalah, kita harus berani meminta maaf.”
So, sah-sah saja kita semua membentuk hubungan hubungan interpersonal dengan berteman. Semangatnya jelas, tujuannya jelas. Teman yang saling support untuk menghadapi hidup yang nggak mudah. Inget “people always find words to say”. Kebahagiaan yang nyata, itu yang kita inginkan.
Be happy!
*Pernah saya tulis untuk annida-online.com
*Pernah saya tulis untuk annida-online.com
semoga aku memenuhi syarat sebagai temen yg asyik....
BalasHapusAku nggak ya :D ha ha ha..semoga lah..sejauh aku ada 2 orang teman dekat..semoga selalu kompak :)
BalasHapus