Minggu, 23 Oktober 2016

Pengalaman Menjadi Gemuk dan Memilih Diet


Saya pernah gemuk. Gemuk bingit. Sekitar delapan puluh kilo. Padahal waktu gadis, kisaran berat saya adalah 45-48 kg aja dengan tinggi 165 cm. Lupakan … lupakan …

Sewaktu menikah hingga memiliki 2 anak, saya masih enjoy dengan berat badan yang cukup ideal. Kisaran 50-an kg. Pola hidup saya normal dengan dua anak dan saya nyaris tidak memilki asisten rumah tangga. Berat badan saya perlahan berkurang tanpa merubah apapun, diet –misalnya, setelah melar karena mengandung anak-anak.

Cerita menjadi lain saat saya hamil anak ketiga di Yordania. Saya menjadi “raksasa”. Dan, berat badan itu tidak juga turun saat saya sudah melalui persalinan. Stuck 80-an kg. Tapi anehnya, saya tidak terlalu pusing dan peka :D Mungkin karena suami saya tidak pernah mengeluhkan soal berat badan. Selain itu, teman-teman melihat saya terlihat lebih cantik saat hamil dengan tubuh yang lebih berisi. Jadi, saya mungkin merasa semua baik-baik saja.


 (kiri) saya dengan dua anak, (dua tengah) saya dengan tiga anak, (kanan) saya setelah melakukan diet

(atas) saat saya gemuk, (bawah) setelah saya diet


Apa yang kira-kira membuat saya menjadi gemuk seperti itu? Mmm … Awal kehamilan, saya menderita hiperemesis hingga harus opname dua kali di RS. Saya sama sekali tidak bisa makan dan minum. Selalu muntah. Badan sudah kurus sekali. Sembilan bulan saya melalui fase kehamilan yang cukup sulit. Saya mulai ingat bahwa saya menjadi sangat suka makan di usia kehamilan trimester ketiga dan bablas sampai anak saya lahir. Apa saja saya makan. Saya paling suka makan ayam atau udang goreng plus kentang goreng dari restoran seorang Kolonel Amerika itu. Seriiing banget.

Saya gila makan sejak itu. Seperti “balas dendam” saat hamil dan juga karena saat itu lingkungan saya cukup stressful. Nasi Arab mulai dari mandy sampai maghluba, makanan fast food sampai restoran Asia. Belum lagi hasil baking dan praktek kue-kue saat senggang di rumah. Positif, saya gendut. Dan, saya malas gerak. Alasan capek, panas, ini-itu, …. Apalagi saya memiliki satu asisten rumah tangga tetap dan satu lagi part timer.Saya tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah jika malas melanda.

Beberapa saat kemudian, saya terkena panic attack untuk pertama kalinya dalam hidup. Rasanya seperti kena serangan jantung. Saya yakin hari itu saya akan mati. Lalu, saya pun dibawa ke UGD. Hasilnya? Semua pemeriksaan laboratorium normal. Saya jadi bingung, kenapa saya bisa seperti terkena penyakit jantung secara tiba-tiba? Apalagi saya menyadari gaya hidup saya belakangan sangat tidak teratur. Sejak itu, hidup saya mulai berbeda. Saya menjadi sakit-sakitan. Saya masuk ke UGD 2 kali.

Saya pun pergi ke dokter jantung untuk memastikan diri. Hasilnya? Saya memang tidak memiliki penyakit jantung. Tapi, saya punya NCS. Neurocardiogenic Syncope. Yakni kondisi yang sebenarnya normal yang memang berhubungan dengan sistem peredaran darah di tubuh. Kondisi ini tidak mematikan. Tapi, gaya hidup saya harus berubah. Diet dan olahraga. Itu jawabannya.

Sejak saat itu, saya memutuskan untuk memilih diet. Pakai metode apa ya? Banyak sekali metode yang saya baca sampai saya bingung sendiri. Tapi untungnya, dokter jantung saya memberi arahan: olahraga aerobic sekitar 45 menit 5-6 kali dalam seminggu. Kenapa aerobik? Karena gerakan ini tidak keras dan tidak terlalu berat tapi mampu meningkatkan kerja jantung. Saya juga disarankan melakukan diet garam dan juga makanan dengan gizi yang baik. Diet garam ini diperlukan karena berhubungan dengan NCS yang harus ditangani.

Sebenarnya, dokter memberikan edukasi dan medikasi dalam mengatasi NCS yang saya milliki tapi setelah saya membaca-baca dengan lebih detail, saya memutuskan untuk tidak menggunakan obat. Saya memilih merubah gaya hidup dan juga mengelola pikiran.

Saat bangun pagi, saya mulai meminum raw juice yang berisi delima, tomat, wortel, dan apel. Setelahnya saya akan berjalan kaki dan sarapan dua butir telur rebus dengan cocolan garam. Beranjak antara pagi dan siang saya memakan kudapan seperti setangkup roti tawar gandum dengan jam atau sepotong kue dan keripik kentang atau kacang-kacangan yang dipanggang. Siang hari saya hanya memakan beberapa sendok nasi, lauk kukus, dan juga sayuran. Sore hari kalau saya kelaparan, saya akan memakan buah-buahan atau kacang-kacangan dan terakhir sekitar jam 7 malam saya makan malam dengan sedikit nasi, lauk kukus, dan sayuran. Saya tidak makan lagi setelah pukul 7 malam hingga tidur. Kalau lapar sekali, saya akan makan buah. Tidak lupa, saya mengonsumsi habatussauda.

Saya tidak menghindari makanan di luar rumah. Jika ada undangan makan, saya makan apa yang ada. Namun saat di rumah, makanan saya bebas minyak. Bahkan sambal pun saya bikin dari cabe dan tomat yang direbus atau dikukus. Bersyukur waktu itu bertemu dengan teman yang juga memiliki gaya hidup sehat. Dengan memakai “kitab diet” Gwyneth Paltrow, dia mengajarkan saya bagaimana cara membuat jam sendiri. Saya paling suka jam campuran bawang putih, daun mint, almond, dan sedikit garam. Jam itu saya simpan rapat di dalam kulkas.

Pertama mengawali diet sungguh bera ……… at. Saya nyaris hampir sering makan roti tawar gandum saking laparnya. Saya juga suka nyemil zucchini dan chickpeas panggang dengan mentega. Saya masih “nangis” lihat ayam goreng colonel Amerika dan lezatnya sawarma atau kebab. Padahal biasanya, saya bisa makan sampai 5 kali sehari. Tapi lama kelamaan saya terbiasa hanya menyemil zucchini dan kacang bakar mentega dan mulai meninggalkan konsumsi karbo yang berlebihan. Lagipula, saya sesekali mendapat undangan makan di luar rumah dengan aneka rasa makanan meski saya harus mengurangi porsi makan. Itu cukup mengobati.

Sekitar 2 bulan berjalan, saya mulai menikmati diet. Saya juga mulai suka berjalan kaki. Tidak hanya dalam rangka olah raga tapi berpergian ke mana pun kalau masih bisa jalan kaki, saya memilih jalan. Menghirup udara segar tanpa merasa terpaksa di pagi hari sangat saya sukai. Saya suka berjalan-jalan kemudian mampir ke rumah sahabat keluarga, ngobrol sebentar, kemudian pulang. Saya sering berjalan dengan mendorong Elizzat di dalam kereta bayinya. Sekitar enam bulan saya melakukannya dan saya bisa melihat hasilnya. Saya juga tidak lagi terbebani dengan NCS dan saya melanjutkan hidup sesehat mungkin yang saya bisa. 

Suatu hari saya pulang ke Indonesia. Kondisi keuangan yang berbeda membuat saya melupakan diet yang membutuhkan banyak uang :v :v :v Saya hidup seadanya dan ternyata … mengurus tiga anak tanpa asisten itu bisa menjaga badan saya tetap ideal XD Entah bagaimana, keberadaan seorang asisten rumah tangga itu sering kali membuat seseorang menjadi malas gerak. Sudah hampir setahun terakhir saya kemudian memiliki asisten dan saya memang … menjadi malas gerak. Tapi untungnya asisten saya memiliki libur di hari minggu dan dia sering minta ijin pulang sekitar semingguan. Jadi, saya merasa tak kehilangan arah untuk rajin bergerak xixixixixi Apalagi, anak-anak semua wajib saya urusa sendiri. Lumayan bikin bergerak. Mudah-mudahan saya selalu bisa mempertahankan bentuk badan ideal dan TERUTAMA hidup dengan sehat. Menurut saya, kondisi apapun, sehat itulah yang paling penting. 


 (atas) saat saya gemuk dan anak saya yang kedua masih kecil, (kanan) saat berat badan saya mulai ideal dan anak saya yang kedua sudah SD
(kiri) saya dengan dua anak, (kanan) saya dengan tiga anak


Tips Menurunkan Berat Badan: 
  • Kuatkan niat dan luruskan niat. Diet untuk selalu kelihatan menjadi cantik dengan bodi aduhai justru bisa menjadikan kondisi kejiwaan menjadi terganggu karena terobsesi pada idealisme tertentu.
  • Ketahui penyebab kegemukan. Kondisi psikologis atau kesehatan tertentu (seperti misalnya hipotiroid) bisa menyebabkan kegemukan.
  • Ada baiknya untuk konsultasi pada ahlinya karena ragam diet terkadang cukup membingungkan. Namun jika Anda sudah yakin dengan metode tertentu, sebaiknya galilah informasi yang akurat dan mendalam sebelum praktek. 
  • Yakinlah bahwa menurunkann berat badan bukanlah perbuatan yang sia-sia dan tidak mungkin. 

| ARTIKEL LAIN



8 komentar:

  1. Wah beda bgt ya pas gemuk dan kurus. Signifikan bgt perubahannya. Tp senyumnya ga pnh berubah. Eaaaaa

    BalasHapus
  2. Kaget baca ini...kanu pernah gemuk? Wow surprise...!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa. Aku juga kalau lihat foto lama juga ga kadang ga percaya karena aku ga kroso, Mbaaa xixixixixxi Tahu-tahu baju ga muat semua

      Hapus
  3. gue masih melongo dengan nangka dan melongo...diet Santy yang sukses

    BalasHapus
  4. Pengin niru tips mbak santy akhhh.makasi bgt udah mau share

    BalasHapus

Pengikut

Supporting KEB

Supporting KEB
Kumpulan Emak Blogger

Histats

Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats