Rabu, 09 November 2016

Perempuan Bertambah Cantik Dengan Berkendara Aman


Saya betul-betul aktif menyetir kembali setelah melahirkan anak ketiga di Yordania. Sebelumnya, saya –baik di Indonesia maupun saat pindah ke Yordania kemudian- mengandalkan transportasi umum: ojek, angkot, metromini, kopaja, transjakarta, KRL, taksi. Pokoknya yang judulnya bisa mengantar saya ke mana saya mau pergi. Setelah kelahiran anak kedua, saya tidak lagi bisa menyetir apapun.

Perempuan Bertambah Cantik
beraktifitas bersama teman ngopi dan berantem ^^

Dulu saya bisa menyetir namun kamampuan itu menghilang semenjak saya melahirkan anak satu-persatu. Saya menjadi sedikit cemas dan kurang percaya diri. Agak sulit dipercaya karena saat gadis bahkan saat masih memiliki satu anak, saya masih suka ngebut dengan motor. Entah karena perubahan hormonal atau kondisi “nyaman dibonceng suami”, yang pasti saya menjadi takut untuk berkendara

Saat di Yordania, saya sering bepergian bersama anak-anak dengan taksi. Sebetulnya bepergian dengan taksi sangat nyaman karena saya tidak harus capek menyetir dan juga biayanya terjangkau, lebih murah dibandingkan dengan taksi di Indonesia. Banyak supir taksi di Yordania yang double job. Saya sangat senang sekali jika saya menumpang taksi yang disupiri seorang guru atau mahasiswa. Mereka sangat sopan dan komunikatif. Kalau sudah begini, saya tidak sayang membayar lebih.

Namun sayang, tidak semua supir taksi di Yordania baik. Kadang saya bertemu dengan supir yang kasar dan seenaknya sendiri. Kadang mereka tiba-tiba menurunkan kami di tengah jalan dengan berbagai macam alasan. Terkadang mereka juga lebih memilih bertengkar jika saya meminta mereka mematikan rokoknya karena saya sedang membawa bayi dan taksi ini full AC. Sungguh teganya dirimu teganya ....

Saya tentu saja merasa kesal dengan keadaan di mana saya butuh bepergian dan beraktifitas bersama anak-anak namun saya sangat bergantung pada orang lain. Jadilah saya bertekad: SAYA HARUS BISA NYETIR LAGI. Aman ga ya? Saya sempat galau. Tapi saya berpikir bahwa saya harus berani. Lagipula, traffic di Yordania tidak sekompleks Indonesia. 



Agaknya, tekad saya sudah benar-benar kuat. Mencoba menyetir lagi dan beradaptasi beberapa waktu dengan BMW tua yang kami miliki, saya pun mulai menyetir dan menikmati bepergian ke mana pun dengan mandiri. Sungguh menyenangkan. Saya lebih memiliki daya dan kekuatan untuk bergerak tanpa bergatung pada orang lain. Saya merasa mandiri dan "bebas".

Saat pulang ke Indonesia kemudian, sedikit menyesuaikan perubahan posisi setir kiri ke kanan, saya pun menyetir baik roda dua maupun roda empat. Aktifitas pun meluas mulai dari mengantar anak-anak ke sekolah maupun aktifitas mereka lainnya, belanja bulanan, ngopi bersama teman, menghadiri acara komunitas, dll. Kalau dihitung, saya menghemat banyak ongkos transportasi. Senangnya!

Traffic di Indonesia sendiri sangat kompleks dibandingkan dengan Yordania yang hanya berisikan mobil. Di sana, berkendara dengan motor tidak dibebaskan. Pengguna jalan juga tidak terlalu padat. Hal ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan. 



Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kecelakaan lalu lintas yang tertinggi di dunia. Setiap 1 jam, 3 orang meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pengendara perempuan baik motor maupun mobil meningkat hingga sekitar 42% sementara angka kecelakaan yang melibatkan perempuan bermotor meningkat hingga 49,5% (data Korlantas 2014). Artinya, angka pertumbuhan kecelakaan melaju lebih cepat dibanding angka pertumbuhan pengendara. 



Meskipun ditangani oleh sejumlah kementrian dan kepolisian, kondisi krisis road safety tersebut luput ditangkap publik secara luas sebagai isu yang krusial. Industri otomotif dan transportasi yang sangat maskulin luput melihat bahwa diperlukan penanganan khusus terkait perempuan. Oleh karenanya, belum ada pihak dan institusi yang menyentuh isu safety riding dengan serius maupun mengomunikasikan dengan cara yang efektif kepada perempuan. Di sinilah, Queenrides peduli. Survey Queenrides yang melibatkan 800-an perempuan usia 24-40 tahun juga menemukan bahwa 80% dari perempuan yang berkendara mencari nafkah untuk keluarganya. Ini isu yang sangat menarik.





Siapa sih Queenrides ini? Queenrides adalah start up social enterprise berbasis teknologi dengan bentuk platform online dan offline untuk perempuan pertama di dunia yang dibangun dengan tujuan memberdayakan perempuan agar sadar pentingnya berkendara aman. Untuk itulah, Queenrides membuat sebuah movement #womenridesafe yang ingin mendukung keselamatan perempuan saat berkendara

Dari Januari 2016 hingga hari ini (awal November), dengan pengelolaan bisnis yang profesional dan tanpa donasi, Queenrides sudah memiliki lebih dari 200 ribu komunitas online dan offline yang tersebar di seluruh Indonesia. Queenrides juga sudah mengadakan 15 kali aktifitas offline untuk mengedukasi sekitar 1000 perempuan. 



Dari yang semula hanya lingkup kecil, Queenrides terus bergerak menjangkau lebih banyak perempuan dengan mengadakan edukasi Office to Office bahkan Mal to Mal. Jika Anda perempuan dan ingin menjadi bagian dari movement ini dan belajar safety riding hingga lifestyle bersama perempuan lainnya, Anda bisa bergabung lho dengan komunitas ini ^^ Anda bisa mendaftar di sini

Keren ya? Saya sendiri saat melihat teman-teman stay at home mommy yang berjuang untuk mengawal anak-anak dengan mobilitas yang tinggi, bahkan juga antar-jemput suami menuju kantor, ikut merasakan salut luar biasa. Tak jarang sambil bermobil ke sekolah, mereka juga membawa barang dagangan yang berada di dalam mobil dan dikerubung ibu-ibu: mula dari masakan sampai fashion


Berkendara memang membutuhkan banyak kehati-hatian dan keberanian. Latihan terus menerus, patuh pada rambu-rambu lalu lintas, memahami medan dan karakteristik pengendara di jalan tentu akan memudahkan saya untuk berkendara dengan nyaman dan tenang. Sharing pengalaman berkendara juga bisa meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri, lho. Kita bisa turut berpartisipasi di komunitas-komunitas pengendara yang ada. 




Yuk, terus bertambah cantik dengan berkendara aman!  

12 komentar:

  1. sisi aman berkendara itu memang kerap dabaikan y mb. di jalanin sering bgt ktemu dgn pengedara yg kerap alfa memberi lampu sen ktika ingin berbelok ke arah tertentu. khususnya wanita dan ibu2 pula. penguasa jalan raya klo kata sbagian lelaki. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena wanita itu istimewa ya, Mba? Laki-laki juga "ganas" :D Saya sering harus hati-hati juga kalau mau belok, khawatir tiba-tiba ada motor nekad nyelip. Tapi kalau soal prosentase mungkin memang wanita membutuhkan edukasi juga.

      Hapus
  2. Berapa kali ngerem mendadak gara2 wanita naik motor ga jelas sen'nya duh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sering ngerem gara-gara tiba-tiba di depan ibu-ibu berhenti di tengah jalan :D Tapi coba amati deh kalau naik motor, bapak-bapak suka lupa matiin lampu sen, Mbaaa

      Hapus
  3. Memang harus konsentrasi penuh yaaa mbaaa saat berkendara.. Dan komunitas ini oke bangeeet!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul .... Ibu-ibu mungkin banyak yang dipikirin ya *kayak saya* xixixixixi Queenrides bagus untuk edukasi wanita agar berkendara dengan aman.

      Hapus
  4. nah ini banayk pengendara perempuan yang banyak seenaknya. suamiku bilang paling sebel aklau dekat motor yang ngendarain cewek, harus hati2 sering nyalain sains salah, belum jalan di tengah lambat. Entah mengapa begitu ay perempuan dibanding laki2 waalu laki2 juga ada yang gak tertib

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku ngga gitu lho, Mbaaa xixixixixi Iya, sih, memang faktanya beberapa kali juga merasa deg-degan berkendara di belakang ibu-ibu. Suka ngaco kadang gerakannya. Namun laki-laki juga banyak yang ngaco sih. Mungkin prosentase ya?

      Hapus
  5. di Yordania kok serem :(

    Masih mending di Indonesia lah ya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau traffic-nya serem di Indonesia, Mba. Tapi kalau karakter pengendaranya itu kalau pas ketemu yang keras dan ngga sabaran itu nyesek juga xixixixixi

      Hapus

Pengikut

Supporting KEB

Supporting KEB
Kumpulan Emak Blogger

Histats

Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats